Selasa, 17 Januari 2012

6 MITOS BAYI DAN FAKTANYA

“Sudah Maghrib. Baju bayi harus diangkat. Kalau tidak, dia bisa sakit!” semprot ibu Anda dengan galaknya. Di tengah musim penghujan seperti sekarang, menjemur cucian bukan perkara mudah lantaran matahari ‘ogah-ogahan’ muncul. Anda pun jadi serba salah. Inginnya, sih, perintah ibu dilanggar saja. Apalagi, persediaan popok dan pakaian si kecil kian menipis. Tapi, di dalam hati, Anda merasa was-was. Bagaimana kalau si kecil yang belum genap berusia dua bulan betul-betul jatuh sakit?

Dilema semacam ini memang sering melanda para mama yang baru melahirkan. Begitu banyak ‘nasihat turun-temurun’ yang dijejalkan pada mama baru, sehingga membuat bingung. Berikut mitos yang sering muncul vs fakta pendukungnya:

1. Mitos: Gurita bayi mencegah perut buncit.
Fakta: Salah. Pemakaian gurita pada bayi (terutama bayi perempuan) sama sekali tidak ada hubungannya dengan upaya pencegahan agar perut tidak melar ketika dewasa. Ketika dilahirkan, semua bayi memiliki perut yang ukurannya lebih besar daripada dada. Seiring pertambahan usia, perut bayi akan terlihat mengecil. Pemakaian gurita malah sebaiknya dihindari, karena membuat bayi susah bernapas.

2. Mitos: Uang logam yang ditempel di pusar bisa mencegah bodong.
Fakta: Salah. Tak hanya mitos, hal ini berbahaya karena uang logam (yang pastinya kotor) bisa menyebabkan infeksi! Pusar menonjol alias bodong adalah kondisi yang wajar. Otot dinding perut pada bayi masih lemah, sehingga bisa mempengaruhi bentuk pusar. Jangan khawatir karena seiring bertambah kuatnya dinding perut, bentuk pusar juga akan mengalami perubahan.

3. Mitos: Agar mancung, tarik-tarik hidung bayi sejak dini.
Fakta: Salah. Anatomi hidung seseorang ditentukan oleh bentuk tulang hidung dan ini bersifat genetis.

4. Mitos: Bedong membuat bayi tidur nyaman dan tak ‘masuk angin’

.
Fakta: Benar. Bedong memang bisa mencegah ‘masuk angin’ dan membuat bayi tidur nyenyak. Ketika dibedong, bayi merasa seperti sedang dipeluk. Hasilnya? Ia merasa nyaman dan hangat.

5. Mitos: Jangan ajak bayi ke luar rumah sebelum 40 hari.
Fakta: Benar. Bayi yang usianya masih dalam hitungan hari memiliki daya tahan tubuh yang amat rendah. Begitu ada kuman atau virus yang masuk kedalam tubuhnya, ia mudah jatuh sakit.

6. Mitos: Embun pagi di rumput akan membuat anak cepat berjalan.
Fakta: Benar. Paduan antara dinginnya embun pagi dan tekstur rumput memang bisa merangsang saraf-saraf yang ada di telapak kaki anak.Rangsangan ini nantinya akan diteruskan ke otak. Saat kakinya diletakkan di atas rumput, anak akan merasa nyaman (seolah-olah dipijat!) dan hal itu akan memancingnya untuk melangkah.

5 Kesalahan Saat Disiplinkan Anak

Tak mudah mengajarkan disiplin pada anak. Bila pendekatannya sampai salah, alih-alih mengikuti nasihat Anda, yang terjadi mereka justru akan memberontak. Ketika mereka tak juga bisa disiplin, bisa jadi selama ini Anda melakukan kesalahan strategi dalam mendisiplinkan anak.

Beberapa kesalahan sering dilakukan orangtua, seperti dikutip dari www.parenting.com, antara lain:

1. Berbohong. Anda berpikir dengan mengarang cerita kepada balita akan membuat mereka tidak nakal. Misalnya, "Makanannya dihabiskan ya. Jika tidak akan ditangkap polisi."

Cara ini tidak tepat. Anak akan memiliki pemahaman salah tentang polisi. Ditambah lagi, saat anak menyadari Anda berbohong, ia akan sulit mempercayai Anda kembali. Akhirnya bukannya menjadi anak penurut, ia justru ketika bisa sering menentang Anda. Ganti cara ini dengan berbicara padanya penuh empati.

2. Mengancam tanpa tindakan. Berulang-ulang Anda katakan padanya untuk tidak merebut mainan dari adiknya atau dia akan mendapat time-out atau dihukum. Sayangnya, ketika si kakak masih melakukan hal sama, Anda kembali memberi peringatan tanpa berbuat apa-apa. Hal ini justru membuat anak semakin termotivasi melawan kata-kata Anda, karena toh Anda hanya memberi ancaman kosong. Sebaiknya ancaman segera diberlakukan apabila anak masih melakukan hal yang Anda larang.

3. Tidak kompak dengan papa. Suatu hari Anda sekeluarga makan bersama di resto favorit. Anda katakan pada anak-anak kalau mereka boleh pesan es krim jika hari itu tidak berkelahi. Di perjalanan, ternyata kakak dan adik berantem berebut mainan. Sayangnya, setelah makan selesai anak-anak merengek minta es krim dan Papa membolehkannya.

Wah, bila seperti ini, bisa-bisa Anda dicap ‘penjahat’ oleh anak-anak. Dan, parahnya, mereka bisa mudah membangkang, karena merasa akan dibela Papa. Karena itu, sebaiknya Anda bicarakan dengan suami kondisi ini sebelum anak-anak makin tidak terkontrol. Biasanya Papa tidak berniat menyepelekan cara mama mendisiplinkan, hanya cenderung ‘tidak kuat iman’ menghadapi rengekan. Buat daftar konsekuensi yang Anda berdua sepakati dan minta papa untuk selalu kompak.

4. Terlalu sering menyogok. Bila anak membersihkan kamar, sogokan Anda, dia boleh main game satu jam lebih lama. Jika anak menghabiskan makan malamnya, dia boleh makan cokelat. Jika hampir setiap saat Anda menyogok agar anak melakukan sesuatu, dia kemudian tidak bisa membedakan mana sogokan dan mana kewajiban.

5. Selalu marah. Menghadapi anak-anak memang butuh banyak kesabaran dan Anda hanyalah manusia biasa yang punya batasan. Ketika anak-anak nakal, Anda berteriak marah dan mencubitnya. Memberi rasa takut kepada anak tidak berarti membuatnya lebih disiplin. Mereka bisa ikut marah, berteriak dan melawan kata-kata Anda.


Jika anak mulai bertingkah yang membuat Anda emosi, tarik napas panjang dan tinggalkan ruangan sejenak. Bisa jadi anak dan mama butuh waktu untuk mendinginkan kepala. Saat mampu mengkontrol diri, Anda dapat menghadapi anak berperilaku buruk dengan lebih bijaksana. (Penulis: Fina Khairaty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BPN: MENUJU PELAYANAN PERTANAHAN MODERN STANDART DUNIA

YUK.... SIMAK VIDEO INI DULU YAH... https://www.youtube.com/watch?v=fE1f0jXt5xk