Baru kali ini satu bangsa menangis bersama. Airmata ibu Veronika Tan, istri Ahok telah melelehkan Indonesia. Mungkin ini sebuah pernyataan hiperbola, tapi saya yakin yang melihat video pembacaan surat Ahok dari penjara akan tidak kuat melihat ketulusan seorang Vero. Terasa sekali, dari kata demi kata yang dibacakan Vero, surat tersebut lebih terasa sebagai perjalanan rohani Ahok daripada surat politik apalagi surat hukum. Ahok yang kasar, berangasan, dan siap untuk berperang dengan koruptor bahkan mati untuk apa yang dipercaya, tiba-tiba terasa sangat mellow dan menyerah dengan keadaan. Apa yang terjadi? Kita sedang melihat proses transformasi pad diri Ahok yang secara Ilahi selaras dengan proses transformasi yang terjadi di bangsa ini. Ahok adalah obat paling keras untuk Indonesia, karena dia langsung menghujam ke inti permasalahan di birokrasi, yaitu korupsi-kolusi-manipulasi. Ketika dia hantam itu tanpa kompromi, maka teriakan kesakitan terjadi di semua lini baik kawan maupun lawan. Dan Indonesia tidak siap menerima perubahan sedrastis itu. Ketika para elite politikus tidak lagi dapat “asupan anggaran” maka yang terjadi adalah Ahok terpental. Persoalan penistaan agama, cara ngomong yang kasar, penggusuran, dan/atau reklamasi hanyalah bunga-bunga yang diciptakan untuk melengeser Ahok. Dan Ahok tahu benar hal itu. Tidak ada lagi yang bisa dia lakukan, karena Indonesia telah menolak dia. Tapi yang tidak masuk hitungan para lawan politik adalah Tangan Tuhan. Kalau sudah memasukkan Tuhan dalam persamaan matematis maka kita sering akan terkejut dengan langkah-langkah ajaibnya. Sebab itu tepat sekali ketika Ahok tidak bergantung kepada temannya Jokowi, parpol mengusung, atau jutaan relawan Ahok yang terus berkembang. Ahok berpaling kepada Tuhan untuk minta pertolongan. Ini luar biasa. Sebab itu ayat yang dikutip bu Vero, “Tuhan akan menyelesaikannya” (Maz 138:8a)
Dalam iman Kristen, setiap kali Tuhan hanya membutuhkan ketaatan kita, karena pada akhirnya peperangan adalah milik Tuhan sendiri. Kalau Tuhan sudah berkehendak, maka pasti terjadi. Ahok berkoalisi dengan Tuhan untuk menyelesaikan masa hukuman juga “what’s next”. Dan menuruh saya, ini justru lebih menakutkan dari skenario apapun. Semakin Ahok tidak membalas, semakin Indonesia harus merendahkan diri minta pengampunan dari Yang Maha Kuasa. Perjalanan rohani Ahok dipenjara adalah sesuatu yang divine. Akan sulit untuk memahami apa yang terjadi tanpa melihat gambar besar yang Tuhan sedang kerjakan. Yang pasti adalah Ahok adalah pembuka jalan dan model kepimpinan Indonesia Baru. Semua pemimpin yang akan maju di panggung nasional akan di-benchmark dengan Ahok. Itulah sebabnya Tuhan sedang melengkapi yang masih kurang dalam hidupnya, untuk tugas yang lebih besar. Membangun Keluara Indonesia Baru. Oleh: Hanny Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar