Lobby
adalah salah satu kegiatan utama dari advokasi public. Biasanya, setelah
melakukan lobby, akan dilanjutkan dengan negosiasi, seminar/diskusi, pelatihan,
orientasi, dialog, siaran pers, petisi dan senjata terakhir adalah demonstrasi
atau pemogokan massal. Lobby (=lobi) merupakan upaya untu mempengaruhi pembuat
dan pelaksana kebijakan untuk memperbaiki layanan kepada public. Lobi juga
sekaligus modal awal untuk menggali informasi secara langsung dari pihak-pihak
yang mengetahui sesuatu kebijakan yang dinilai berpotensi menimbulkan penyimpangan
atau penyelewengan kekuasaan.
1.
Cara melakukan lobby umumnya ada 2, yaitu:
Cara melakukan lobby umumnya ada 2, yaitu:
- Melakukan tekanan kepada pembuat kebijakan/pengambil keputusan yang menyimpang
- Mengarahkan pembuat kebijakan untuk mengeluarkan kebijakan public yang berpihak kepada orang banyak yang membutuhkan bantuan
Ada
4 hal utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan lobi yang benar, yaitu:
1.
Penentuan
issu strategis
Isu strategis yang masih dan
akan terus hangat biasanya bersinggungan dengan hajat hidup orang banyak. Baik
dlam sebuah organisasi ataupun Negara. Termasuk di dalamnya pembangunan sosial,
ekonomi, pendidikan, pemberdayaan, keadilan hokum dan kesehatan.Dari sekian
banyak hot issu, harus dipilih 1 issu/masalah. Kuncinya adalah: cari issu yang
belum memiliki keputusan tetap (inkrah). Pengarsipan informasi menjadi
penting agar mudah memahami alur permasalahan secara koheren.
2.
Pemetaan
kekuasaan
Mengidentifikasi siapa yang
paling berpengaruh dan mudah dipengaruhi dalam mengambil kebijakan. Jika
salah menentukan target, maka kemungkinan lobi akan gagal. Membuat diagram
lingkar adalah cara mudah menemukenali antara penguasa dengan issu kebijakan. Contohnya
sebagao berikut:
- Hot issue
- Lembaga/instansi yang bersinggungan
- Kepala/ pimpinan serta wewenng nya
- Orang terdekat (keluarga, wakil)
- Buat hubungan antara orang ke 2 dan ke 3
3.
Pendekatan
Bentuk pendekatan juga akan
mempengaruhi kualitas lobi. Apakah melalui menulis surat atau wawancara/audiensi. Pastikan
bahwa pesan surat atau proses audiensi langsung kepada sasaran. Dan tidak boleh
diwakilkan. Untuk medorong kecepatan respon dari penerima pesan, beberapa
tindakan sambilan perlu dilakukan, seperti:
- 1. Meminta tokoh masyarakat mengingatkan si penguasa melalui telpon/email/sms
- 2. Berbicara melalui telpon kepada staff ahli/ajudan/asisten yang bersangkutan
- 3. Terbitkan artikel untuk membangun opini public
- 4. Temui secara resmi untuk membangun hubungan yang baik
4.
Penyampaian
Pesan
Penyampaian pesan HARUS PERSUASI. Bersikap santun dan rapi adalah modal utama.
Ajak narsum yang sepemahaman dengan pelobi. Libatkan ahli atau pakar dalam
audiensi dengan sipenguasa. Untuk sesuatu yang bersifat janji, pastikan dibuat
secara tertulis atau di rekam dengan alat. Dan upayakan informasi yang dimiliki
adalah nformasi yang ekslusif.
5.
Pelaksanaan
Lobi yang efektif
a. Bentuklah tim lobi (ketua,
pelobi yang handal,sekretaris)
b. Sediakan berkas pendukung
terkait hot issu yang ingin di lobi
c. Tentukan secara tegas posisi
Anda (setuju atau tidak) terhadap kebijakan yang akan dibuat
d. Jangan melakukan lobi
sendirian. Bermitra dan berkoalisi dengan organisasi lain
e. Berdayakan orang terdekat si
penguasa bahwa dia mendukung tim lobi
f. Hindari untuk mengancam atau
memberi respon negative selama lobi
Jadi,
jangan pernah takut untuk melakukan lobi. Dan jangan pernah gegabah untuk
melakukan demo sebelum lobi. Karena hasil lobi, sangat mempengaruhi hasil
perubahan kebijakan yang akan keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar