Jumat, 13 Oktober 2017

ADVOKASI PUBLIK #1 LOBBY

Lobby adalah salah satu kegiatan utama dari advokasi public. Biasanya, setelah melakukan lobby, akan dilanjutkan dengan negosiasi, seminar/diskusi, pelatihan, orientasi, dialog, siaran pers, petisi dan senjata terakhir adalah demonstrasi atau pemogokan massal. Lobby (=lobi) merupakan upaya untu mempengaruhi pembuat dan pelaksana kebijakan untuk memperbaiki layanan kepada public. Lobi juga sekaligus modal awal untuk menggali informasi secara langsung dari pihak-pihak yang mengetahui sesuatu kebijakan yang dinilai berpotensi menimbulkan penyimpangan atau penyelewengan kekuasaan.
1.   
Cara melakukan lobby umumnya ada 2, yaitu:
  1. Melakukan tekanan kepada pembuat kebijakan/pengambil keputusan yang menyimpang  
  2. Mengarahkan pembuat kebijakan untuk mengeluarkan kebijakan public yang berpihak kepada orang banyak yang membutuhkan bantuan



Ada 4 hal utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan lobi yang benar, yaitu:
1.    Penentuan issu strategis
Isu strategis yang masih dan akan terus hangat biasanya bersinggungan dengan hajat hidup orang banyak. Baik dlam sebuah organisasi ataupun Negara. Termasuk di dalamnya pembangunan sosial, ekonomi, pendidikan, pemberdayaan, keadilan hokum dan kesehatan.Dari sekian banyak hot issu, harus dipilih 1 issu/masalah. Kuncinya adalah: cari issu yang belum memiliki keputusan tetap (inkrah). Pengarsipan informasi menjadi penting agar mudah memahami alur permasalahan secara koheren.

2.    Pemetaan kekuasaan
Mengidentifikasi siapa yang paling berpengaruh dan mudah dipengaruhi dalam mengambil kebijakan. Jika salah menentukan target, maka kemungkinan lobi akan gagal. Membuat diagram lingkar adalah cara mudah menemukenali antara penguasa dengan issu kebijakan. Contohnya sebagao berikut: 
  1. Hot issue
  2. Lembaga/instansi yang bersinggungan
  3. Kepala/ pimpinan serta wewenng nya
  4. Orang terdekat (keluarga, wakil)
  5. Buat hubungan antara orang ke 2 dan ke 3


3.    Pendekatan
Bentuk pendekatan juga akan mempengaruhi kualitas lobi. Apakah melalui menulis surat atau wawancara/audiensi. Pastikan bahwa pesan surat atau proses audiensi langsung kepada sasaran. Dan tidak boleh diwakilkan. Untuk medorong kecepatan respon dari penerima pesan, beberapa tindakan sambilan perlu dilakukan, seperti:
  • 1. Meminta tokoh masyarakat mengingatkan si penguasa melalui telpon/email/sms
  • 2. Berbicara melalui telpon kepada staff ahli/ajudan/asisten yang bersangkutan
  • 3.    Terbitkan artikel untuk membangun opini public
  • 4.    Temui secara resmi untuk membangun hubungan yang baik


4.    Penyampaian Pesan
Penyampaian pesan HARUS PERSUASI.  Bersikap santun dan rapi adalah modal utama. Ajak narsum yang sepemahaman dengan pelobi. Libatkan ahli atau pakar dalam audiensi dengan sipenguasa. Untuk sesuatu yang bersifat janji, pastikan dibuat secara tertulis atau di rekam dengan alat. Dan upayakan informasi yang dimiliki adalah nformasi yang ekslusif.

5.    Pelaksanaan Lobi yang efektif
a.    Bentuklah tim lobi (ketua, pelobi yang handal,sekretaris)
b.    Sediakan berkas pendukung terkait hot issu yang ingin di lobi
c. Tentukan secara tegas posisi Anda (setuju atau tidak) terhadap kebijakan yang akan dibuat
d. Jangan melakukan lobi sendirian. Bermitra dan berkoalisi dengan organisasi lain
e.    Berdayakan orang terdekat si penguasa bahwa dia mendukung tim lobi
f.     Hindari untuk mengancam atau memberi respon negative selama lobi

Jadi, jangan pernah takut untuk melakukan lobi. Dan jangan pernah gegabah untuk melakukan demo sebelum lobi. Karena hasil lobi, sangat mempengaruhi hasil perubahan kebijakan yang akan keluar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BPN: MENUJU PELAYANAN PERTANAHAN MODERN STANDART DUNIA

YUK.... SIMAK VIDEO INI DULU YAH... https://www.youtube.com/watch?v=fE1f0jXt5xk