Jumat, 10 November 2017

Mengenal Pahlawan Nasional: Sultan Mahmud Riayat Syah III

Empat tokoh yang hari ini dianugerahi Pahlawan Nasional. Dari atas kiri searah jarum jam: TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, almarhum Laksamana Malahayati, Sultan Mahmud Riayat Syah dan Lafran Pane. (foto: faizal ach)

Sultan Mahmud Syah atau Sultan Mahmud Riayat Syah adalah raja kedelapan dan terakhir dari Kesultanan Melaka. Dia dipilih sebagai raja menggantikan ayahnya, Sultan Alauddin Riayat Syah I, melangkahi saudaranya yang lebih tua, Munawar Syah. Pada 9 November 2017, Sultan Mahmud Riayat Syah dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Gelar untuk Sultan Mahmud Riayat Syah diterima langsung titisan kedelapannya, yaitu Tengku Husein Saleh. Selain zuriat dan ahli waris, tampak hadir pada penganugerahan itu Bupati Lingga Alias Wello dan tokoh sentral pembentukan Provinsi Kepri H Huzrin Hood.

Kisah Heroik Sang Sultan
Pada masa kejayannya, Sultan Mahmud memiliki strategi perang gerilya laut yang hebat. Salah satunya pada tahun 1787 saat Belanda menduduki Ibukota yang sekarang disebut Tanjung Pinang, Sultan Mahmud dengan bantuan persenjataan armada laut dari Raja Sabah berhasil mengusir Belanda. Pemerintahan Sultan Mahmud Syah atas Malaka berakhir dengan serangan Portugis yang menaklukkan Melaka pada 1511. Mahmud Syah kemudian memindahkan ibu kotanya ke Bintan. Setelah ibu kota di Bintan dibumihanguskan Portugis, dia kemudian mengundurkan diri ke Kampar, tempat dia wafat pada tahun 1528. Putra ke-2 Sultan Mahmud Syah, Alauddin Riayat Syah II kemudian mendirikan kerajaan baru di Johor. dan putra sulung Sultan Mahmud Syah, Mudzaffar Syah kemudan mendirikan kerajaan baru di Perak.
Demi taktik perang melawan Belanda, Sultan Mahmud Syah III kemudian memindahkan Ibukota kerajaan di Lingga hingga akhir hayatnya, tahun 1812 M. Sebagai pemimpin tertinggi Kerajaan Johor-Riau-Lingga dan Pahang, banyak kebijakan Sultan Mahmud Syah III yang strategis dan monumental. Salah satunya dengan memerintahkan perjuangan melawan penjajah dalam perang di Teluk Riau dan Teluk Ketapang Melaka pada tahun 1784. Dalam peperangan ini, panglima perang Raja Haji Fisabillillah, tewas sebagai syahid. Meski mengalami kekalahan, tidak menyurutkan perjuangan Sultan Mahmud Syah III melawan penjajah. Beliau justru semakin memperkuat armada perangnya, menyusun strategi dan membangun pusat-pusat ekonomi.
Sultan Mahmud Syah III juga mempererat kerajaan Riau-Lingga-Johor dan Pahang dengan beberapa kerajaan lainnya seperti Jambi, Mempawah, Indragiri, Asahan, Selangor, Kedah dan Trenggano. Sultan Mahmud Syah III, menguatkan persaudaraan antara Melayu dan Bugis melalui ‘sumpah setia’ dan pernikahan antara kedua belah pihak. Kebijakan Sultan ini terbukti mampu menjadi senjata ampuh, melawan penjajah yang terkenal dengan politik adu dombanya.
Pada masanya juga, Lingga dirintis menjadi pusat tamaddun Melayu. Diantaranya menggalakan dunia tulis (mengarang) dalam kitab-kitab ajaran agama Islam dan bahasa (sastra) Melayu. Kelak, bahasa Melayu menjadi cikal bakal bahasa pemersatu nusantara, yakni bahasa Indonesia.
Sultan Mahmud Syah III, menjadikan Pulau Penyengat sebagai maskawin pernikahannya dengan Engku Puteri Raja Hamidah binti Raja Haji. Berkat perjuangan Sultan pula, akhirnya Lingga dan Pulau Penyengat menjadi kota yang hebat. Lingga kemudian dikenal sebagai Bunda Tanah Melayu dan Pulau Penyengat sebagai Pulau Indera Sakti.



Berkenaan dengan penganugerahan tersebut, maka Pemerintah Kota Tanjungpinang sangat menyambut bangga akan hal ini. Sehingga melalui Sekretaris daerah dikeluarkan edaran sebagai berikut:
Assalaamu'alaikum wr.wb.

Mohon izin menyampaikan arahan Bp. Sekda Kota Tpi berkenaan dengan hasil Rapat Penyambutan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Riayat Syah, Prov.Kepri.


Disampaikan kpd yth. Ka.OPD, Camat & Lurah Se-Kota Tpi, Pimpinan bank/Pengusaha Hotel, Pimpinan/Pemilik Swalayan.


Dalam rangka menyambut iring-iringan rombongan zuriyat penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Riayat Syah bersama ini disampaikan kepada Saudara sbb:tan dipinggir jalan dg berpakaian baju kurung melayu pd rute2 jalan yg dilalui oleh iring-iringan rombongan gelar Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Riayat Syah. 

  1. Pada tgl 11 Nov 2017 pukul 10.00 wib akan tiba rombongan zuriyat yg membawa gelar pahlawan nasional Sultan Mahmud Riayat Syah. 
  2. Diminta kpd saudara Kadis Pendidikan utk mengerahkan siswa/i sekolah utk mlkk penyambutan dipinggir jalan dg berpakaian baju kurung melayu pd rute2 jalan yg dilalui oleh iring-iringan rombongan gelar Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Riayat Syah. 
  3. Diminta kpd saudara Kadis Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB, utk menyediakan 2 (dua) mobil ambulance y/ 1 (satu) unit utk mengikuti iring2an rombongan gelar pahlawan nasional sultan mahmud riayat syah pukul 09.30 wib dan 1 (satu) unit lg berada di gedung daerah pukul 10.00 wib. 
  4. Diminta kpd saudara kadis PerKim dan Pertamanan utk menyediakan 2 (dua) unit mobil toilet standby digedung daerah dari pukul 09.00 s/d pukul 21.00 wib. 
  5. Diminta kpd Camat utk mengkoordinir para Lurah masing2 hadir di Bandara RHF pd pukul 09.30 wib, menggunakan baju kurung melayu seragam warna putih dan mengikuti iring-iringan rombongan zuriyat yg membawa gelar pahlawan nasional Sultan Mahmud Riayat Syah (agar msg2 kecamatan menyiapkan 1 (satu) mobil pick up dan menghias mobil tsb dg bunga manggar dan spanduk ucapan "SELAMAT ATAS PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL SULTAN MAHMUD RIAYAT SYAH dg Rute : Bandara RHF, Jalan km 10, Jalan DI. Panjaitan, Jalan RH Fisabillah (km 8  atas), Jalan A.Yani, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Wiratno, Jalann Yos Sudarso (batu hitam), Jalan teluk keriting, Jalan H. Agus Salim, (Tugu Pensil), Jalan S.M. Amin (dinas perpustakaan dan Arsip), Jalan RSUD, Jalan Ketapang berhenti di depan Polsek Kota Tpi dilanjutkan berjalan kaki ke Jalan Merdeka menuju Gedung Daerah. Dan jg diminta kpd para Lurah agar mensosialisaskan informasi ini pd masyarakat dimasing2 wilayahnya. 
  6. Diminta kpd seluruh Ka.OPD, para Pimpinan bank/pengusaha hotel/pimpinan/pemilik swalayan dilingkungan Pemko Tpi utk membuat spanduk/ baleho/papan bunga ucapan "Selamat atas penganugerahan gelar pahlawan nasional Sultan Mahmud Riayat Syah". 
  7. Kpd Camat & Lurah agar meneruskan arahan ini kpd masyarakat Pimpinan bank/pengusaha Hotel, pimpinan/pemilik swalayan di wilayahnya masing2.
Demikian utk dimaklumi, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
(Bagian Tata Pemerintahan Setdako Tpi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BPN: MENUJU PELAYANAN PERTANAHAN MODERN STANDART DUNIA

YUK.... SIMAK VIDEO INI DULU YAH... https://www.youtube.com/watch?v=fE1f0jXt5xk